Rencana Pengembangan Fasilitas Dasar Pesantren

Pengembangan Pesantren tinggi (ma’had aly) keterampilan akan berada di kawasan Migit, Dusun Purworejo, Desa Wonolelo, Pleret, Bantul Yogyakarta. Di kawasan ini, Yayasan telah memiliki asset berupa tanah seluas 700m2. Pesantren menargetkan untuk membebaskan tanah seluas 3.300 m2 di sekeliling kawasan tersebut yang akan digunakan sebagai cikal kawasan terpadu pendidikan. Di kawasan tersebut akan dibangun beberapa fasilitas, seperti asrama, ruang belajar, masjid, kantor dan fasilitas penunjang pendidikan lainnya. 

Pengembangan di kawasan tersebut mencakup:  

  1. Perluasan kawasan pendidikan pesantren,  
  1. Pembangunan infrastruktur pendidikan, berupa asrama, tempat peribadatan, fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK), dan kantor;  
  1. Pengembangan fasilitas pelatihan keterampilan peternakan dan pertanian.  

Pengembangan layanan madrasah diniyyah umum untuk masyarakat sekitar pesantren akan berada di kawasan Dusun Karet RT 03, Desa Pleret, Kecamatan Pleret Yogyakarta. Saat ini, Madrasah Diniyyah ini telah beroperasi dan melayani 50 santri anak-anak dari masyarakat sekitar. Madrasah ini juga menjadi pusat belajar anak dan orang dewasa. Selain pembelajaran ilmu agama dasar, madrasah diniyyah ini turut menyediakan layanan pembekalan keterampilan sains dan bahasa, seperti pendampingan belajar anak dan kursus bahasa inggris. Madrasah ini juga memberikan layanan berupa pengajaran agama dasar dan al-Qur’an untuk orang dewasa di sekitar pusat pesantren. 

Pembangunan fasilitas dasar pesantren 

Asrama Santri  

Pesantren menargetkan ketersediaan ruang asrama santri yang mampu menampung 100 santri ma’had aly keterampilan. Kebutuhan fasilitas untuk jumlah santri tersebut adalah 4 kamar seluas 158 M2 (4m x 6m x 4 ruangan). 

Fasilitas utama penunjang asrama adalah sistem penyediaan air bersih, kamar mandi dan toilet. Sejumlah 100 orang santri diperkirakan membutuhkan 20 kamar mandi dengan total luas 60m2 (1,5m2 x 2m2 x 6 unit kamar mandi). Fasilitas air bersih membutuhkan sumur dalam (menyesuaikan dengan kondisi kedalaman air tanah) dan penampungan air yang mampu menampung 20.000 m3 air. Untuk menjamin kesehatan santri, sistem distribusi air untuk kamar mandi menggunakan fasilitas shower untuk untuk mengurangi risiko penularan penyakir kulit yang jamak terjadi di pesantren.  

Ruang Belajar 

Pesantren memerlukan 4 kelas belajar untuk menampung 100 santri. Sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, ruang kelas belajar untuk siswa/santri dewasa adalah 7m2 x 8m2 (56m2/kelas). Dengan luas 56 m2, kelas dapat menampung 25 santri. Total luas bangunan untuk fasilitas kelas belajar adalah 224 m2 (56m2 x 4 ruangan).  Ruang kelas belajar akan turut difasilitasi dengan beberapa sarana penunjang, antara lain:  

  1. Sistem lantai berundak;  
  1. Meja dan kursi belajar;  
  1. Pengaturan suhu ruangan (air conditioner) 
  1. Lcd proyektor dan layar,  
  1. Papan tulis, lemari penyimpanan pengajaran dan etalase peralatan siswa.  

Kantor 

Fasilitas kantor digunakan sebagai ruang kerja dan koordinasi guru, penyimpanan peralatan pengajaran dan administrasi pesantren, serta penerimaan tamu. Fasilitas ini dipekirakan membutuhkan luas bangunan seluas 72 m2 (6m x 12m).  Selain itu, proses pembangunan ini akan mengikutsertakan pengadaan peralatan pendukung pengelolaan kantor pesantren.  

Masjid 

Fasilitas peribadatan ini diperkirakan membutuhkan bangunan seluas 8m x 13m (104m2) dengan spesifikasi limasan tradisional berbahan kayu. Penggunaan limasan dimaksudkan untuk memperkuat nuansa adat dan mendekatkan santri pada kearifan lokal dan nilai tradisi. Pembuatan fasilitas ini mengendepankan penggunaan bahan rumah bekas pakai yang akan diperbaiki. Penggunaan rumah bekas pakai ini bertujuan untuk memenuhi aspek ekologi, yakni pemanfaatan ulang (reuse) dan mengurangi jejak karbon (carbon footprint) pembangunan pesantren. Pemanfaatan masjid adalah sebagai fasilitas peribadatan santri sekaligus fasilitas peribadatan masyarakat untuk kegiatan-kegiatan publik tertentu.  

Asrama guru  

Fasilitas ini disediakan untuk guru yang bermukim di kawasan pesantren dan turut bertanggung jawab untuk pengelolaan kegiatan asrama dan pengawasan santri. Fasilitas asrama guru yang akan dibangun berspesifikasi ruangan seluas 4m2 x 3m2 (12 m2). Total luas yang dibutuhkan adalah 12m2 x 5 kamar atau seluas 60 m2. 

Pembangunan Jalan Akses Pesantren   

Akses menunju pesantren membutuhkan pembebasan lahan dan pembuatan jalan. Pembebasan mencakup tanah sepanjang 70 m dengan lebar jalan 5 m (70m x 5m = 350m). Pembangunan akses jalan mencakup pembuatan talud (bangket) jalan, cor blok dan  pembuatan jembatan akses menuju lokasi tanah pesantren.